Senin, 30 September 2019

Ku jemput kau di sepertiga malam dalam shalat hajat

Setelah aku melakukan shalat hajat berturut turut selama 2 minggu akhirnya segala permasalahanku yang aku rasakan selama ini terjawab sudah. Suami dengan terang terangan minta maaf tidak bisa memberi nafkah dan tidak bisa pulang. Aku tidak ada prasangka buruk dengan perkataanya.
Aku pikir sudah biasa dia begitu...sampai akhirnya dia pasang status d wa.. dia pulang kerumahnya..tetapi akan pergi ke Malang beserta keluarganya..
Aku sudah merasakan tidak enak dengan status tersebut. dan akhirnya aku dapat mengartikan kalau dia mau meninggalkanku..
Dan setelahnya beberapa hari kemudian suami bertanya kepadaku kalau hidup sendiri sendiri  dan cari makan sendiri,, tentu saja aku faham dengan kata kata itu..
Akhirnya aku memutuskan untuk pindah ditempat kerjaan..
kareana terus terang aku belum siap mental untuk berpisah karena kami satu kampung.
Awal awal perpisahan begitu berat karena kata kata suami yang begitu menyakitkan..
Aku banyak menangis dan bersedih..alhamdulillah aku masi ada pegangan.. kerjaan yang bisa membuat untuk mengalihkan pikiranku sejenak..
Aku sibukkan diri dengan kerja siang malam..aku tak pedulikan teman teman yang mungkin dalam hati bertanya tanya kenapa pindah tempat tinggal di sini.
Sungguh aku tak tahu lagi harus bagaimana..
Dan alhamdulilah aku masi ada pegangan uang..uang rumah yang dikembalikan aku buat beli baju dan lain2.. aku waktu itu benar benar ingin bebas. dan belum ada sebulan suami tiba tiba hubungi lagi dan meminta balikan..
minta maaf yang banyak...dia bilang sudah mendzalimi saya..entahlah..20 tahun aku mengenal dia aku memahami karakter dan sifatnya..aku akui dia gak akan berubah.. dan aku merasakan dalam hati kalau dia tidak tulus kepadaku selama ini..
 Sebulan Dua bulan dan akhirnya ini sudah tiga bulan aku berpisah..sungguh aku  tak tahu apa yang harus aku lakukan .. diantara kebimbangan kebimbangan masa depan..dan aku hanya di gantung dengan suami..dia minta balikan tapi dia tidak menafkahi aku lahir dan batin..
yang ada hanya kelakuan kelakuan yang menambah keyakinan aku kalau dia tidak akan berubah..
bagaimana dia bisa setega itu tidak memberi nafkah kepadaku..Adakah aku dalam pikirannya bagaimana aku makannya nanti.. sungguh aku nelangsa sendiri..dia begitu kepadaku..
Dan dengan kegalauanku dan keterpurukanku aku..yang terkadang sangat down..hingga g tau berbuat apa..akhirnya dengan sisa sisa kekuatan yang ada aku menjalani shalat hajat lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Sofia Life, work and pleasure Template designed by Juvmom - Sesukamu